Suarantt. id, Tambolaka-Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menegaskan pentingnya pemberdayaan produk lokal dan pengembangan UMKM sebagai kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumba.
Hal ini disampaikan dalam rapat koordinasi pembangunan bersama seluruh Bupati se-Pulau Sumba yang dilaksanakan di kediaman Bupati Sumba Barat Daya (SBD), Ratu Ngadu Bonu Wulla pada Minggu, 6 April 2025.
Rapat yang dimulai pada pukul 22.00 WITA ini juga dihadiri oleh Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu, Wakil Bupati Sumba Barat, Timotius Rangga, serta para Sekda dan pimpinan perangkat daerah terkait se-Pulau Sumba.
Meski rapat berlangsung hingga larut malam, semangat untuk memajukan pembangunan tetap terlihat jelas dari para Kepala Daerah dan jajaran mereka.
Dalam kesempatan ini, para Kepala Daerah memaparkan berbagai potensi unggulan masing-masing daerah, seperti sektor pertanian, peternakan, pariwisata, kelautan, perikanan, hingga energi terbarukan. Mereka juga menyampaikan berbagai kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan di daerah masing-masing.
Gubernur Melki Laka Lena dalam rapat tersebut menegaskan pentingnya penerapan pendekatan Pluricentris Pluriformis dalam membangun NTT.
Menurut Gubernur, konsep ini mengusung kolaborasi dan gotong royong antar daerah sehingga seluruh daerah di NTT, khususnya di Sumba, dapat tumbuh bersama. Keberagaman potensi daerah harus dijadikan kekuatan agar pembangunan tidak hanya terpusat pada satu daerah saja.
“Sumba harus bertumbuh sebagai satu kesatuan kawasan. Pluricentris Pluriformis adalah konsep yang akan kita terapkan di Sumba dan NTT secara keseluruhan. Seluruh daerah di Sumba harus bersinergi. Pusat pertumbuhan harus disebar merata di seluruh Sumba, di seluruh NTT,” ujar Gubernur NTT, Melki Laka Lena.
Salah satu fokus utama dalam rapat ini adalah masalah infrastruktur jalan di Sumba serta rencana pembangunan pembangkit listrik yang terintegrasi antar kabupaten di Sumba. Pembangkit listrik ini diharapkan dapat memainkan peran vital dalam meningkatkan produksi sektor-sektor unggulan di wilayah tersebut.
Selain itu, potensi pariwisata Sumba juga menjadi topik utama dalam pembahasan. Gubernur Melki Laka Lena menekankan perlunya menginventarisasi, mengemas, dan mempromosikan destinasi wisata di Sumba dengan cara yang sistematis dan masif.
“Kita ingin wisatawan yang datang ke Sumba tahu dan paham kemana mereka harus pergi. Setiap kabupaten harus menyediakan paket wisata lengkap dengan informasi yang jelas, agar wisatawan bisa mengunjungi setiap destinasi yang ada, yang tentunya akan berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita,” tambahnya.
Gubernur juga menekankan pentingnya setiap daerah di Sumba untuk menggunakan dan memberdayakan produk lokal sebagai bentuk rasa cinta terhadap hasil produksi daerah. Hal ini diharapkan dapat mendorong pengembangan UMKM dan memberikan dampak positif pada perekonomian di Sumba.
Dalam rangkaian kegiatan rakor ini, juga dilakukan penyerahan Alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) spesifik Grant untuk tahun anggaran 2025 yang berkaitan dengan pendidikan menengah (SMA/SMK) dan pendidikan khusus (SLB). Penyerahan dana tersebut diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah sebesar Rp. 2.340.000.000, Kabupaten Sumba Barat Rp. 3.452.694.600, dan Kabupaten Sumba Barat Daya Rp. 3.704.422.200.
Dengan kolaborasi yang terjalin dalam rapat koordinasi ini, diharapkan pembangunan di Pulau Sumba dapat berjalan lebih efektif, merata, dan memberikan dampak yang signifikan bagi kemajuan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat. ***





