Suarantt.id, Kupang-Bagi sebagian besar politisi, bangun pagi bisa menjadi tantangan tersendiri. Agenda rapat hingga larut malam atau menerima aspirasi konstituen sering kali membuat waktu istirahat menjadi terbatas. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Agustinus Nahak, S.Si, Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Jam berapa pun saya tidur, saya pasti bangun jam 5 pagi. Sudah seperti jam weker otomatis,” ujar Agus, sapaan akrabnya, sambil tertawa ringan.
Sejak menjadi anggota dewan, waktu ke kantor yang lebih fleksibel memberinya ruang lebih untuk berolahraga, terutama jalan kaki. “Saya targetkan 7.000 langkah setiap hari. Ini cara sederhana tapi efektif untuk menjaga kebugaran tubuh,” kata politisi Partai Golongan Karya (Golkar) NTT ini.
Sebagai Ketua IBCA/MMA NTT dan juga Sekretaris Hapkido NTT yang memegang sabuk oranye (Grup 4), Agus memang dikenal aktif dalam berbagai kegiatan olahraga, termasuk seni bela diri. Namun, bagi dia, jalan kaki tetap menjadi olahraga yang paling murah dan mudah dilakukan siapa saja.
“Dengan 7.000 langkah, itu bisa membakar sekitar 400 kilokalori atau setara tiga piring nasi. Minimal bisa membantu turunkan perut buncit,” katanya sambil tersenyum.
Menariknya, kebiasaan jalan kaki ini tetap ia lakukan meski sedang berada di luar kota dalam tugas dinas. Justru, menurutnya, saat berada di luar kota adalah momen penting untuk menjaga disiplin. “Kalau lagi di luar, pola makan bisa tidak teratur. Jadi jalan kaki itu jadi cara untuk tetap tertib terhadap diri sendiri.”
Agus bercerita bahwa enam bulan pasca pelantikan sebagai anggota DPRD, berat badannya sempat naik lima kilogram. Berkat olahraga rutin dan pola hidup sehat, kini beratnya kembali normal, bahkan ia bertekad menurunkan tiga kilogram lagi.
Bagi Agus, jalan kaki bukan sekadar olahraga, tetapi juga bagian dari misi sosial dan politik. “Lewat jalan kaki, saya juga mengkampanyekan hidup sehat untuk masyarakat. Melawan obesitas itu penting,” ujarnya.
Saat ditanya apa kaitan antara jalan kaki dan politik, ia menjawab dengan filosofi sederhana namun dalam. “Dari jalan kaki, kita belajar konsistensi. Mengatur langkah setiap hari untuk mencapai target. Sama seperti politik, kita harus konsisten memperjuangkan rakyat dan tidak plin-plan.”
Dalam kesempatan itu Agus mengajak seluruh masyarakat untuk membiasakan diri berjalan kaki setiap hari. “Ayo jalan kaki kapan saja dan di mana saja. Sehat itu tidak mahal, asal kita mau bergerak,” tutupnya. ***