Suarantt.id, Kupang-Wakil Wali Kota Kupang, Serena Cosgrova Francis, menjadi narasumber dalam talk show bertema “Etika dan Karakter untuk Menyenangkan Tuhan” yang digelar oleh Pusat Pengembangan Anak (PPA) IO-0627 Kasih Karunia di Gereja Kasih Karunia Jemaat Filipi pada Senin (28/4/25). Kegiatan ini dihadiri oleh pelayan gereja, tokoh pemerintah, serta anak-anak peserta PPA dengan tujuan membentuk karakter generasi muda yang mencerminkan kasih Kristus.
Dalam sambutannya, Wawali Serena menegaskan bahwa etika merupakan dasar utama dalam membentuk karakter yang baik. Ia menekankan bahwa etika bukan sekadar soal sopan santun, tetapi cerminan kasih Kristus dalam kehidupan sehari-hari. “Orang yang memiliki etika akan dipercaya, disukai, dan dijadikan panutan baik di keluarga, sekolah, gereja, maupun masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Serena juga menyoroti pentingnya etika digital, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Mengutip data KPAI, ia menyebut bahwa 45,36 persen siswa pernah menjadi korban dan 38,41 persen pernah melakukan cyberbullying. “Ini menjadi peringatan agar kita semua berhati-hati dan bijak dalam berinternet. Gunakan teknologi untuk kebaikan, bukan untuk menyakiti,” tegasnya.
Ia mengajak para peserta untuk meneladani Yesus Kristus sebagai pribadi yang penuh kasih, rendah hati, dan mengampuni. “Etika bukan soal berpura-pura jadi baik, tetapi bagaimana kita memancarkan terang Tuhan dari dalam diri kita,” tambahnya.
Selain Wawali, hadir pula sebagai narasumber Pdt. Amon Pangemanan, yang menggarisbawahi pentingnya pengajaran etika dalam dunia pendidikan. Ia menilai lemahnya karakter menjadi penyebab utama remaja terjerumus ke dalam lingkungan negatif. “Etika Kristen memberi arah hidup yang sesuai kehendak Allah dan harus diwujudkan dalam tindakan nyata,” ucapnya.
Lurah Airnona, Jean Ratu, yang juga hadir, menyampaikan bahwa pembentukan karakter dimulai dari rumah. Menurutnya, orang tua harus menjadi teladan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan penuh nilai. “Dari rumahlah anak-anak belajar tentang nilai, hormat, dan tanggung jawab,” katanya.
Acara ini turut dihadiri oleh Gembala Gereja Kasih Karunia, Pdt. Dona Nisnoni, Koordinator PPA Andri Astuti, Partnership Facilitator Compassion Indonesia Romi Calmaria Datubara, Plt. Lurah Nunleu Jonetha Pello, serta puluhan peserta dari berbagai kalangan.
Talk show ini menjadi wadah refleksi dan pembelajaran bersama tentang pentingnya peran semua pihak—gereja, pemerintah, dan masyarakat—dalam mendampingi generasi muda agar tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, beretika, dan berkarakter Ilahi. ***





