Suarantt.id, Kupang-Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Marselinus A. Ngganggus menyatakan dukungannya terhadap kegiatan pentas budaya yang digelar di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-139 Kota Kupang dan Hari Jadi ke-29 Kota Kupang sebagai daerah otonom.
“Saya sangat mengapresiasi pentas budaya ini karena sangat penting dalam konteks Kota Kupang yang multikultural dan terdiri dari berbagai diaspora. Kegiatan seperti ini bisa menjadi sarana pemersatu yang efektif,” ujar Marselinus yang akrab disapa dengan sebutan Celly ini saat menghadiri pembukaan acara pada Rabu (23/4/25).
Menurutnya, budaya memuat nilai-nilai luhur yang mampu menjembatani perbedaan sosial dan etnis. Ia menilai bahwa penguatan budaya lokal harus menjadi perhatian serius pemerintah, khususnya instansi teknis di lingkup Pemerintah Kota Kupang.
“Kita harus terus mengapresiasi ejawantah dari berbagai budaya yang ada. Saya berharap kegiatan semacam ini terus digalakkan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Marselinus menyinggung pentingnya proses asimilasi yang secara alami tengah berlangsung di Kota Kupang. Ia menyebut, melalui percampuran budaya dari berbagai suku yang ada, Kota Kupang akan melahirkan identitas baru yang lebih fleksibel dan progresif.
“Saya sepakat dengan pemikiran kritikus budaya Stuart Hall, bahwa kota menjadi lebih maju karena proses asimilasi yang menciptakan entitas baru yang produktif secara alami,” tutur Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi NTT ini.
Kegiatan pentas budaya tingkat RT di Kelurahan Oebufu ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo. Turut hadir dalam acara tersebut Ketua DPRD Kota Kupang Richard Odja, Anggota DPRD Kota Kupang Muhammad Ramli, Asisten I Setda Kota Kupang Jefry Pelt, Lurah Oebufu Zeth Batmalo, serta tokoh masyarakat dan warga setempat.
Rangkaian kegiatan menampilkan kekayaan budaya NTT seperti Tarian Tebe, peragaan busana anak-anak, hingga aksi nyata penanganan sampah sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
Dengan semangat kebersamaan dan pelestarian budaya, acara ini menjadi bukti bahwa keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekuatan untuk membangun Kota Kupang yang lebih inklusif dan maju. ***





